Kekhawatiran warga akan terjadinya longsong pada area proyek perumahan di wilayah RT 01, RW 02, Desa Protomulyo, Kecamatan Kaliwungu Selatan, Kabupaten Kendal yang memangkas tebing situs makam Wali Sunan Katong terjadi pada Jumat (27/12/2019).
Namun longsor bukan pada sisi tebing yang selama ini ditakutkan, melainkan pada sisi bagian selatan yang berada di bawah jalan desa menuju Kawasan Makam.
Kejadian tersebut terjadi karena hujan lebat sekitar pukul 15.00 WIB yang mengguyur di wilayah tersebut, ditambah lagi sisi jalan setinggi kurang lebih 2 meter dipotong secara vertikal, dan hanya diberikan jarak 50 Cm.
Kepala dusun di desa setempat, Riyadi mengatakan bahwa selama ini pihaknya merasa kecolongan karena sudah mengingatkan pengembang untuk memberikan jarak dengan jalan minimal 1 meter. Namun faktanya dilapangan hanya sekitar 50 Cm.
“Kami sudah mengingatkan ke pengembang, dan kami tidak bisa memantau setiap hari dilapangan karena banyak pekerjaan lain,” kata Riyadi.
Atas kejadian tersebut, akses jalan yang baru saja selesai beberapa bulan dibeton menggunakan Dana Desa itu saat ini kondisinya menggantung sepanjang sekitar 15 meter, bila tidak segera ditopang dengan pondasi berpotensi akan patah, karena struktur jalan memang tidak menggunakan rangka besi.
Terkait hal itu, Riyadi menyampaikan sudah menghubungi pengembang yang diketahui bernama Subkhan, untuk secepatnya memperbaiki sisi jalan yang longsor, supaya tidak semakin parah dan membahayakan pengguna jalan.
“Pengembang sudah saya hubungi, untuk segera memperbaiki, karena kalau tidak masyarakat akan melakukan demo untuk menutup proyek tersebut,” ungkapnya.
Riyadi juga membenarkan bahwa terkait masih adanya aktivitas dilokasi pasca dihentikan warga karena belum memiliki ijin, yang mana toleransi diberikan hanya untuk memperbaiki sarana talud dan saluran.
“Aktifitas memang hanya membuat saluran dan talud, belum sampai membangun unit,” pungkasnya.
Sementara itu, Camat Kaliwungu Selatan Budi Kuntjoro yang di konfirmasi melaui selular mengakui sudah mendapatkan laporan terkait kejadian tersebut dan segera akan memanggil pengembang untuk menindaklanjuti kejadian itu.
“Pengembang besok kami undang ke lokasi dan saya akan turun sendiri ke lapangan untuk mengkoordinasikan dan memastikan penanganan oleh pengembang,” jelas Budi Kuntjoro.
Sementara itu beberapa warga yang sedang berkumpul di sekitar lokasi kejadian dan berhasil dikonfirmasi berharap tidak hanya talud yang segera dibuat tapi juga adanya pengaman dan lampu penerangan.
“Itu kan berbahaya kalau malam, sudah kita mengusulkan ke pengembang jauh sebelum kejadian, tapi tidak ada respon,” kata salah satu warga yang tidak mau di publish namanya. SNAP
No comments:
Post a Comment